QRIS 2025: Transaksi Rp 579 Triliun Dorong UMKM dan Ekonomi Digital
Paruh pertama tahun 2025 menjadi momentum bersejarah bagi dunia pembayaran digital di Indonesia. Berdasarkan data terbaru Bank Indonesia, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berhasil membukukan 6,05 miliar transaksi dengan total nilai mencapai Rp 579 triliun. Angka ini bukan hanya menunjukkan pertumbuhan pesat, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa masyarakat semakin nyaman bertransaksi secara digital.
Pertumbuhan ini tidak terjadi begitu saja. Peningkatan penggunaan smartphone, penetrasi internet yang semakin luas, dan kebiasaan masyarakat yang mulai meninggalkan uang tunai menjadi faktor utama. Ditambah lagi, kampanye masif dari pemerintah dan perbankan untuk mendorong digitalisasi pembayaran membuat QRIS kian populer di berbagai lapisan masyarakat.
UMKM Jadi Penggerak Utama
Dari total 39,3 juta merchant yang terdaftar, 93,16% adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Data ini menggarisbawahi peran penting QRIS dalam mendukung sektor yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.
Bagi UMKM, QRIS menawarkan kemudahan transaksi tanpa perlu perangkat mahal atau sistem kasir rumit. Cukup dengan kode QR yang dapat dicetak atau ditampilkan di ponsel, pelaku usaha bisa menerima pembayaran dari berbagai bank dan dompet digital. Selain itu, pencatatan transaksi menjadi lebih rapi, memudahkan pelaku usaha dalam mengelola keuangan dan mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan.
Inovasi Terbaru: QRIS TAP dan Jelajah Indonesia 2025
Tahun 2025 juga menjadi titik awal berbagai inovasi baru. Bank Indonesia meluncurkan kampanye “QRIS Jelajah Indonesia 2025”, yang memadukan digitalisasi pembayaran dengan promosi wisata budaya. Program ini digelar di seluruh 46 Kantor Perwakilan BI di berbagai provinsi, dengan berbagai kompetisi dan kegiatan yang melibatkan pelaku usaha lokal.
Selain itu, lahir inovasi QRIS TAP, sebuah teknologi berbasis Near Field Communication (NFC) yang memungkinkan pembayaran cukup dengan menempelkan ponsel ke perangkat penerima. Teknologi ini mulai diimplementasikan di sektor transportasi publik, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan diharapkan segera menyebar ke kota-kota lain.
Mendukung Ekosistem Ekonomi Digital
Pertumbuhan pesat QRIS tidak hanya menguntungkan pelaku usaha dan konsumen, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional. Dengan transaksi yang cepat, aman, dan terintegrasi, QRIS membantu mengurangi biaya pengelolaan uang tunai dan mempercepat perputaran uang di masyarakat.
Selain itu, inklusi keuangan meningkat signifikan. Banyak pelaku usaha mikro yang sebelumnya tidak memiliki akses ke layanan perbankan kini dapat mengelola transaksi digital dan memiliki rekam jejak keuangan. Hal ini membuka peluang mendapatkan modal usaha dari bank atau fintech, sehingga mendukung pertumbuhan bisnis mereka.
Menatap Ekspansi Global
Bank Indonesia tidak berhenti pada pasar domestik. Pada 17 Agustus 2025, QRIS resmi dapat digunakan di Jepang, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Selanjutnya, QRIS akan masuk ke China pada akhir 2025, dan tengah dipersiapkan untuk terintegrasi dengan kartu Nusuk di Arab Saudi guna memudahkan jamaah haji dan umrah.
Langkah ekspansi ini diharapkan dapat memudahkan wisatawan Indonesia bertransaksi di luar negeri, sekaligus mendorong belanja wisatawan mancanegara di Indonesia dengan lebih praktis.
Tantangan dan Harapan
Meski pertumbuhannya pesat, QRIS masih menghadapi tantangan seperti literasi digital yang belum merata, ketersediaan jaringan internet di daerah terpencil, dan potensi risiko keamanan siber. Oleh karena itu, edukasi dan perlindungan konsumen menjadi kunci untuk mempertahankan kepercayaan publik.
Ke depan, QRIS berpotensi menjadi tulang punggung ekonomi tanpa uang tunai di Indonesia. Dengan inovasi yang berkelanjutan, dukungan pemerintah, serta antusiasme masyarakat, bukan tidak mungkin transaksi QRIS akan melampaui target dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat di setiap sudut negeri.