QRIS Dari Rekor Transaksi Hingga Ekspansi Global, Inilah Dinamika Terbarunya
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), solusi pembayaran digital yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI), terus menunjukkan pertumbuhan yang impresif. Berbagai kebijakan baru dan pencapaian signifikan mewarnai lanskap pembayaran digital di penghujung tahun 2025 dan proyeksi untuk tahun 2026.
Volume Transaksi Tembus Rekor
Ekosistem QRIS telah berkembang pesat sejak diluncurkan secara nasional. Hingga September 2025, volume transaksi QRIS secara kumulatif telah menembus angka fenomenal, yakni lebih dari 10 miliar transaksi.
Pencapaian ini didorong oleh basis pengguna yang masif, mencapai 58 juta pengguna aktif dan 41 juta merchant yang terdaftar. Mayoritas merchant ini berasal dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menunjukkan keberhasilan inklusi keuangan digital di akar rumput ekonomi Indonesia.
Melihat tren positif ini, Bank Indonesia optimis dan telah merevisi target pengguna. Pada tahun 2026, BI menargetkan 60 juta penduduk Indonesia menjadi pengguna aktif QRIS.
Penyesuaian Tarif dan Batasan Transaksi
Pemerintah dan Bank Indonesia juga aktif menyesuaikan regulasi untuk menjaga keberlanjutan ekosistem. Salah satu kebijakan terbaru yang berlaku efektif 14 Maret 2025 adalah penerapan MDR (Merchant Discount Rate) atau biaya transaksi sebesar 0% bagi merchant kategori Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO). Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong efisiensi layanan publik.
Sementara itu, untuk memberikan fleksibilitas lebih kepada masyarakat, batas maksimal nominal transaksi menggunakan QRIS telah dinaikkan menjadi Rp 10 juta per transaksi, berlaku sejak Maret 2022.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir terkait isu yang beredar sebelumnya; transaksi menggunakan QRIS atau uang tunai untuk belanja sehari-hari tetap tidak dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12%.
Ekspansi Lintas Batas (Cross-Border) Semakin Nyata
Inovasi terbesar dari QRIS saat ini adalah konektivitas pembayaran lintas negara (cross-border). Setelah sukses diterapkan di beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, QRIS siap melebarkan sayapnya ke Asia Timur.
Jepang menjadi negara tujuan ekspansi berikutnya. Sesuai jadwal yang direncanakan, pembayaran menggunakan QRIS diproyeksikan dapat digunakan di Negeri Sakura tersebut mulai tanggal 17 Agustus 2025, bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Hal ini memudahkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berkunjung ke Jepang untuk bertransaksi tanpa perlu repot menukar mata uang.
Secara keseluruhan, QRIS tidak hanya menjadi alat pembayaran yang efisien di dalam negeri, tetapi juga menjadi duta digital Indonesia di kancah global, memperkuat konektivitas ekonomi regional dan internasional.