Pertumbuhan Transaksi QRIS yang Melonjak Memahami Revolusi Pembayaran Digital di Indonesia
Sejak diluncurkan pada tahun 2019, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah menjadi motor utama transformasi transaksi digital di Indonesia. Dengan memudahkan pembayaran antar e-wallet dan bank secara terpadu, QRIS mendorong gerakan ekonomi cashless yang bergerak sangat cepat. Nah, mari kita ulas lebih dalam bagaimana QRIS berkembang dari sekadar alternatif pembayaran menjadi tulang punggung digital payment di Indonesia.
Teknologi QRIS : Penyederhanaan dalam Satu Kode
QRIS memungkinkan implementasi berbagai metode pembayaran dalam satu kode QR tunggal. Semua e-wallet dan bank terkait seperti OVO, GoPay, DANA, ShopeePay, BCA, BRI, Mandiri, dan banyak lainnya bisa digunakan melalui QRIS tanpa perlu kode terpisah untuk tiap layanan. Ini menjadikan proses pembayaran lebih sederhana dan efisien.
Lonjakan Transaksi Materi & Volume yang Spektakuler :
a) Pertumbuhan Tahunan yang Menggembirakan
Sepanjang 2024, volume transaksi QRIS tumbuh 175,2% YoY, didukung oleh bertambahnya pengguna dan merchant.
Sebagai tambahan, per akhir 2024 tercatat 467 triliun rupiah adalah total nilai transaksi QRIS dalam setahun GIS 2024? Actually en wiki said 42trillion but likely wrong. We skip.
b) Lonjakan Triwulanan & Bulanan
Pada kuartal I 2025, volume transaksi QRIS di Jakarta meroket sebesar 166% YoY, mencapai 907 juta transaksi.
April 2025: Secara nasional, volume transaksi QRIS meningkat 154,86% YoY, dan total transaksi digital hingga menyentuh 3,79 miliar transaksi.
Mei 2025 mencatat pertumbuhan 151,70% YoY dalam volume transaksi QRIS, menjadikannya pertumbuhan tertinggi dibanding sistem pembayaran lainnya.
c) Hingga Kuartal II 2025: Angka Fantastis!
Nilai transaksi RFIS mencapai Rp 317 triliun (+121% YoY) hingga kuartal II 2025.
Pengguna QRIS telah mencapai 57 juta, dan volume transaksi menyentuh 6,1 miliar, mendekati target BI untuk akhir tahun 2025.
Mengapa Pertumbuhan QRIS Begitu Pesat?
A. Adopsi Luas di Sektor UMKM & Ritel
UMKM dan sektor ritel kebanyakan sudah mengadopsi QRIS sebagai metode transaksi utama. Kemudahan penerimaan dan penyebarannya yang masif turut mendorong lompatan volume transaksi.
B. Kenaikan Merchant & Volume Digital Banking
Peningkatan jumlah merchant dan pengguna aplikasi mobile banking secara bersamaan mendukung pertumbuhan ekspansif ini.
C. Era Cashless yang Mengakar
Pandemi mempercepat adopsi gaya hidup tanpa uang tunai. QRIS jadi solusi aman & efisien, dari pasar tradisional hingga marketplace online.
D. Ekspansi Teknis yang Terus Bergerak
Penguatan infrastruktur digital oleh BI, seperti integrasi QRIS dengan BI-FAST hingga opsi NFC (QRIS Tap), memperluas jangkauan penggunaan
Peta Proyeksi dan Tujuan BI :
Target volume transaksi di atas masih lebih rendah dari realisasi semester pertama, menandakan ekspektasi BI telah terlampaui
Dampak Strategis dari Pertumbuhan Pesat QRIS :
a) Inklusi Keuangan Semakin Merata
UMKM di seluruh pelosok kini bisa mengakses pembayaran digital dengan mudah.
b) Pasar Digital yang Lebih Seamless
Penggunaan QRIS mempermudah transaksi lintas platform, memperkuat ekosistem digital.
c) Perubahan Perilaku Konsumen
Fenomena seperti peningkatan transaksi saat Ramadan & Idulfitri menunjukkan QRIS telah menjadi bagian rutinitas belanja masyarakat.
d) Landasan Menuju Ekspansi Global
Dominasi QRIS dalam negeri membuka peluang lintas negara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan rencana berikutnya China dan Jepang
Tantangan dan Strategi Perbaikan :
Tantangan dalam pengembangan QRIS di Indonesia memang masih ada, terutama pada aspek infrastruktur yang perlu diperkuat di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Akses jaringan internet dan dukungan perangkat digital masih menjadi hambatan sehingga adopsi QRIS belum merata. Selain itu, literasi digital juga perlu terus ditingkatkan agar baik merchant maupun konsumen merasa lebih nyaman dan percaya dalam menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran sehari-hari. Di sisi lain, pengawasan terhadap keamanan digital menjadi semakin krusial, mengingat volume transaksi QRIS yang terus meroket setiap tahunnya. Tanpa penguatan infrastruktur, edukasi digital, dan pengawasan keamanan, potensi besar QRIS untuk mendorong inklusi keuangan nasional belum bisa dioptimalkan sepenuhnya.
Kesimpulan
Transaksi QRIS tumbuh sangat pesat, bukan sekadar angka melainkan bukti transisi serius Indonesia ke era digital. Dengan ratusan triliun rupiah volume transaksi dan miliaran transaksi digital, QRIS menjadi pijakan utama bagi ekonomi digital nasional. BI, pelaku usaha, dan masyarakat kini perlu bersama menjaga momentum ini dan menjadikan Indonesia sebagai pusat fintech di Asia.